Sabtu, 02 Maret 2013

memang ajaib sedekah


Kisah Keajaiban Sedekah I : Bangkit Dari Bangkrut

kisah keajaiban sedekahKisah keajaiban sedekah kali ini akan menceritakan cerita yang menginspirasi, yaitu bangkit dari bangkrut. Sebelumnya mari kita simak sebuah hadits riwayat Muslim berikut ini:
“Sebaik-baik sedekah adalah sedekah dari orang yang harta bendanya sedikit.” (HR. Muslim)
Ada sahabat #sedekaholic yang mengasumsikannya menjadi lebih ekstrim. Sedekah terbaik adalah pada saat kamu habis-habisan. Begitulah ujarnya. Namun, habis-habisan bagi dia adalah bangkrut sebangkrut-bangkrutnya dalam hal apapun. Bangkrut yang dimaksud disini bisa diartikan sedang terkena musibah, usaha yang dibangun hancur lebur, menderita sakit berat, ditipu orang, menghadapi masalah berat dan lain-lain.
Ada sebuah kisah keajaiban sedekah yang dirasakan sahabat #sedekaholic. Sebut saja namanya Timbul. Timbul adalah seorang pengusaha properti yang sukses, pemilik usaha cuci mobil, seorang pewaralaba took retail terkenal, seorang pembicara seminar wirausaha dan seorang motivator.
Mulai tahun 2003 hingga tahun 2005 perkembangan usahanya sangatlah pesat. Bahkan terhitung luar biasa. Hingga pada akhirnya Timbur tergiur untuk ekspansi usahanya menjadi lebih besar dari yang ada saat ini dan memutuskan untuk bekerjasama dengan partner barunya.
Dalam perjalanan bisnisnya, sesuatu yang tidak diingikan terjadi. Mitra kerjanya mengkhianati dan menipu Timbul. Sehingga usahanya yang lain ikut hancur-hancuran. Asset yang dia bangun bertahun-tahun habis, bahkan meninggalkan hutang hingga minus 5 milyar. Timbul harus menanggung beban hutaang di bank yang digunakan untuk menambah modal usaha di awal-awal merintis dulu.
Nah,disinilah awal dari kisah keajaiban sedekah yang dia alami. Dalam kondisi bangkrut dan habis-habisan Timbul tetap berpikir positif, tidak menyendiri dan punya semangat untuk bangkit sangat besar.
Timbul lalu mencari referensi cara mengatasi kebangkrutannya dalam kondisi habis-habisan saat itu. Timbul melakukan langkah-langkah seperti ini :
1. Mohon maaf kepada Allah dan orang tua dengan rendah hati atas semua kesalahan, kelalaian dan kesombongannya saat berada diatas. Bahkan bersimpuh di kaki orang tua pada saat minta maafpun ddilakukannya.
2. Silatiurahmi ke sahabat-sahabat yang dia ingat, khususnya yang pernah disakitinya. Minta maaf, minta motivasi dan minta saran solusi dari kebangkrutan. Temannya merekomendasikan untuk sedekah brutal, merutinkan shalat dhuha dan tahajjud.
3. Timbul melakukan aksi gila yaitu sedekah brutal. Menyedekahkan semua asset yang ada kecuali yang untuk bertahan hidup dan untuk keperluan sehari-hari menafkahi anak istri.
4. Merutinkan shalat dhuha 4 rakaat, 2 rakaat tiap kali salam. Juga merutinkan shalat tahajjud di sepertiga malam yang akhir (dini hari).
Dengan semangat yang luar biasa dan sabar, perlahan Allah mulai mengabulkannya. Hanya dalam waktu tiga tahun Timbul sudah bisa menyelesaikan bebannya. Mulai tahun keempat Timbul sudah mulai surplus dan tahun berikutnya surplus bermilyar-milyar. Itulah kisah keajaiban sedekah yang dirasakan Timbul.
Belajar dari pengalaman tersebut, Timbul selalu berusaha untuk merutinkan sedekah, shalat dhuha dan shalat tahajjud. Tentunya tidak lupa selalu berdoa. Bagiamana sahabat #sedekaholic? Sungguh luar biasa kisah keajaiban sedekah diatas.
Jangan pernah ragu untuk bersedekah. Dan kita tidak harus bersedekah dalam bentuk uang. Semua yang bisa kita bagi kebahagiaannya dengan orang lain, apalagi kepada yang berhak adalah sedekah. Semoga kisah keajaiban sedekah dalam artikel ini bisa memacu sahabat #sedekaholic untuk semakin rajin bersedekah.

motivasi hidup

Tidak selamanya yang kita rencanakan terealisasi dengan baik, terkadang ada hal-hal mendasar yang tidak bisa terelakan ketika rancangan tersebut kemudian gagal dan tidak bisa terealisasi dengan baik. Berikut ini ada beberapa hal yang mungkin membuat rancangan kita tidak berjalan sesuai dengan keinginan kita:

1. Kita tidak menyadari potensi kita sebenarnya....

Memaksakan kehendak ingin menjadi sesuatu yang diinginkan memang baik, karena didalamnya terdapat upaya yang jelas untuk mewujudkannya. Namun ada banyak orang yang selalu gagal dalam bidang yang diinginkannya. 
Jangan pernah berpikir kita bisa meraih kesuksesan yang sama seperti orang lain.
Ini adalah hal penting yang harus dipikirkan oleh semua orang, pada dasarnya kita tidak bisa meraih kesuksesan seperti orang lain karena zaman kita dengan orang lain pasti berbeda. Saya masih ingat bagaimana Indro "Warkop" berkata ketika diwawancara bahwa sebenarnya tidak ada lagi yang bisa menggantikan posisi Warkop, kalau bicara Warkop ya, Dono, Kasino dan Indro. Sama halnya dengan kesuksesan, kita tidak bisa menempel kesuksesan orang lain karena pada dasarnya kita punya jalan kesuksesan seperti orang lain, kalaupun ada kesamaan dalam jalan hidup, itu semata hanya karena kita terinspirasi dan berusaha mencari tahu kesamaan orang tersebut dengan diri kita.
Jadi buat apa terlalu sibuk memikirkan seperti orang lain, bila kita sendiri sebenarnya tidak memiliki potensi yang sama dengan orang lain.

2. Terlalu cepat menyerah....

Gagal dalam banyak hal, selama ia tidak pernah berhenti untuk mencapainya, maka gagal itu sebenarnya tidak terjadi. Yang ada hanyalah proses pembelajaran. Ketika saya memilih menulis sebagai jalan hidup, saya kerap kali harus menerima banyak sekali ketidakberuntungan, bahkan saya pernah ditolak 4 kali berturut-turut dalam kurun waktu satu bulan untuk 4 naskah berbeda. Kalau saya berhenti mungkin saya sudah tidak menulis lagi. Dan terbukti pada tahun 2010 saya menulis kembali dan menelurkan enam buku.
Jadi sebenarnya kita bisa bertanya pada diri sendiri, apakah kita menyerah terlalu cepat atau memang kita sedang berproses menuju kesuksesan seperti yang kita inginkan....

3. Ada sesuatu yang lebih baik lagi menanti....

Ketika salah satu karya saya mengalami penundaan yang cukup lama, saya kecewa karena sesuatu yang sudah saya kerjakan dengan maksimal ternyata tidak dihargai oleh pihak penerbit. Saya kemudian merasa diri saya sudah tidak berarti lagi, hingga kemudian terjebak pada pikiran yang mengungkung saya. Padahal setelah bersabar menunggu beberapa waktu, ternyata karya saya mendapat sambutan yang cukup baik di kalangan pembaca.
Dari sini akhirnya saya belajar, bahwa kegagalan itu pada dasarnya mengajarkan seseorang untuk bersabar lebih, karena ada sebuah kehendak dari-Nya yang akan menjadikan kita jauh lebih baik dari pemikiran kita sebelumnya.

4. Angkuh, hingga tidak sadar kita menjatuhkan diri sendiri....

Angkuh, hal inilah yang membuat seseorang kemudian terjatuh dan terpuruk pada kegagalan. Bisa jadi gagal adalah medium untuk menegur kita dari-Nya. 
Terkadang tanpa sadar kita selalu merasa bisa mengerjakan semuanya dengan baik, hingga akhirnya kita menganggap diri kita lebih dari orang lain. Padahal hal tersebut adalah jalan untuk tidak mendengarkan pendapat orang lain hingga akhirnya kita terjebak dalam sebuah situasi angkuh dan merasa orang lain tidak lebih baik dari diri kita.
Kalau sudah begini jangan heran bila satu persatu orang kemudian meninggalkan kita dan tidak mempercayai diri kita lagi. Hingga kegagalan pun harus diterima dengan rasa pahit. 
Bila begini situasinya mungkin sudah saatnya kita bernafas sejenak memikirkan hal-hal yang sudah kita lakukan selama ini dan bagaimana kita membangun hubungan dengan orang-orang di sekitar kita....

5. Terlalu sibuk memikirkan kecurangan orang lain dalam menggapai kesuksesan

Tidak semua orang didunia ini berpikir jernih dan jujur dalam menggapai kesuksesan yang diinginkan, terkadang kita akan menemui orang-orang yang dengan segala upaya membuat dirinya sukses dengan cara culas. Menjatuhkan orang disekitarnya hingga mungkin menjual dirinya. 
Kalau kita terpaku pada cara seperti mereka, maka kita akan hanya terus terpaku pada kesuksesan dengan role model seperti mereka. Ingat point pertama, kita tidak bisa menyamakan jalan kesuksesan kita sama seperti orang lain, karena pada dasarnya kita punya jalan kesuksesan sendiri-sendiri. Jadi sekali lagi buat apa kita mendedikasikan waktu untuk memikirkan kecurangan orang lain, alangkah bijaksananya bila kita sibuk memikirkan karya dan kesuksesan diri kita sendiri. Tidak perlu kita berpikir orang lain banyak yang culas dalam berbisnis, satu hal yang pasti kita bisa menjadi sukses tanpa harus berbuat seperti mereka, bahkan mungkin kita bisa lebih hebat dari mereka.

Inilah sedikit renungan yang bisa saya share, senang sekali rasanya bisa menulis kembali di blog ini....

Salam Inspirasi